Kamis, 23 Agustus 2012

cuapcuap Pendidikan Karakter

“Guru ibarat petani yang menanam padi, yang dioptimalkan agar dapat tumbuh dengan baik tanpa menghilangkan kodrat asli dari peserta didiknya” Ki Hajar Dewantara dalam Buku Menuju Manusia merdeka” Selamat datang para mahasiswa baru di kampus Hijau, Kampus kebanggaan kita semua. Ini bukanlah akhir dari perjuangan tapi ini adalah awal dari sebuah pergerakan. Membicarakan “Pendidikan Karakter” sekilas terdengar baru di telinga teman-teman. Pada masa SMA tanpa kita sadari sebenarnya pendidikan karakter telah dibentuk, bahkan sedari kita berada di sekolah dasar. Saat ini di Fakultas Ilmu Pendidikan sudah tidak asing lagi digemborkan mengenai hal ini “Pendidikan Karakter” dari mulai dosennya bahkan mahasiwa yang presentasi di kelas menjadi pembicaraan hangat hingga saat ini.Perlu diketahui pendidikan karakter bukan hanya sebuah pendidikan yang mengajarkan karakter yang baik terhadap peserta didiknya, akan tetapi bagaimana dalam proses pendidikan dapat membentuk karakter diri yang kuat dan berakar kepada setiap para pembelajar. Karakter yang kuat dan berakar tidak mungkin datang dari karakter yang lemah dan tidak kokoh. Akan tetapi dibutuhkan karakter yang berjati diri untuk dapat mengembangkan kekuatan dari karakter tersebut.Pendidikan karakter sebenarnya telah tumbuh dari sebelum kemerdekaan, Bapak Pelopor Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara telah banyak mengajarkan kepribadian yang membentuk karakter semenjak dibangunya sekolah Taman Siswa. Satu ideologi yang dapat kita pelajari adalah mengenai sistem pendidikan menurut beliau yang masih digunakan hingga saat ini bahkan menjadi semboyan di DEPDIKBUD.“Ing Ngarsa Sung Tuladha” di depan guru memberikan contoh, “IngMadya mangun karsa” di samping guru melihat dan mengembangkan potensi peserta didik, dan “tut wuri handayani” di belakang guru memberikan dorongan dan motivasi. Untuk itu diperlukan jiwa dan karakter yang kuat dalam membangun pendidikan karakter bagi peserta didik.
Mengajarkan murid untuk bisa berhitung itu bagus, tetapi yang terbaik dan yang paling penting adalah mengajarkan mereka tentang hal-hal yang tidak bisa dihitung nilainya (sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ini seperti prinsip, kode etik hidup,kebaikan, nilai moral,dsb) Bob Talbert.Jadi diperlukannya karakter yang kuat dalam membangun jiwa dan kepribadian peserta didik yang kokoh, dan temukan karakter diri sebelum anda menanamkan hal tersebut terhadap peserta didik di kemudian hari. Karakter yang kuat? Hanya anda yang dapat menjawabnya. Menanamkan kebaikan tidak mungkin ditanam dengan hal-hal yang tidak baik. Perjalanan perjuangan menanti di depan mata hanya tinggal bagaimana kita ingin menggapainya atau tidak.Salam pendidikan Indonesia untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar