Minggu, 04 Januari 2015

Rumah Mimpi

Satu hal yang membuat manusia  tetap hidup. Dia mimpi. Aku percaya bahwa dia  bukan untuk ditunggu dalam diam sambil menikmati secangkir kopi di depan teras rumah. Tetapi dia ada untuk dijemput. Karena keberuntungan dan keberhasilan tidak akan menghampiri duhai kamu malas. 

Oleh Citra Ashri Maulidina


Siapa yang paling menepati Janjinya selain Allah, Rabb Yang Maha Indah diatas segala-galanya. Penjelajahanku dalam bingkai unik kehidupan membuat aku tertarik untuk menulis makna sebuah keajaiban dari segala usaha yang manusia lakukan. Karena sejatinya manusia tempatnya berusaha dan Allah adalah penggenggam kehidupan. Keyakinanku pada kebesaran Allah tidak pernah berhenti. Karena hanya Allah yang Maha Menepati janjiNya.

            Lebih dari 2 milyar manusia di dunia memiliki banyak mimpi dan segala pencapaian. Tetapi satu hal yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainya, diataranya adalah keyakinan pada mimpi dan usaha mencapainya. Aku selalu percaya bahwa usaha yang baik akan mendatangkan hasil yang baik. Tentunya atas izin Allah. Maha Suci Allah diatas segala-galanya.  

            Ada satu hari dimana saat itu aku duduk diam dan kemudian air mata ini jatuh dalam sebuah acara inagurasi ketika Allah mengizinkan menjadi lulusan dengan skripsi terbaik di salah satu kampus negeri di bilangan Jakarta. Hari dimana aku semakin percaya bahwa siapa yang bersungguh-sungguh pasti Allah berikan kemudahan. Masih teringat bagaimana jatuh bangun dalam proses pengerjaan skripsi yang cukup menguras hati, fikiran, tenaga, bahkan cinta. Bagaimana akhir dari segala pengorbanan itu Allah izinkan menjadi indah.

Kemudian di kesempatan yang lain dua email masuk berdampingan ketika aku melihatnya “Selamat kamu berhasil menjadi 12 cerpen terbaik dan akan dibubukan” selanjutnya “selamat kamu berhasil menjadi 100 penulis yang berpartisipasi dalam hari toeransi sedunia”  Kembali teringat dua email sebelumnya yang menyatakan aku berhasil lolos dalam lomba di dunia tulis-menulis berskala nasional. Tentunya dalam proses belajar tidak selamanya selalu memenangkan loma, tetapi dengan segala hasil hati semakin percaya bahwa Janji Allah benar adanya.

Teringat satu pepatah Arab yang menjadi inspirasiku ketika di satu waktu  berkesempatan menonoton sebuah film “NEGERI LIMA MENARA” semakin meyakinkan langkah bahwa manusia berhak menggantungkan segala  mimpi dan harapan sisanya urusan Allah dalam hasil pencapaian.

Selain menulis, aku berusaha mengasah kemampuan berkomunikasi yang aku miliki. Karena tidaklah Allah menciptakan manusia dengan sia-sia. Mencoba berdiri di depan umum menjadi seorang Master Ceremony. Baik di jurusan sampai di tingkat Universitas tempat aku menuntut ilmu juga sampai pada fase tingkat Nasional. Di lain kesempatan Allah izinkan berdiri membawakan acara wisuda salah kampus swasta di Jakarta. Di titik akhir perjalanan ku sebelum menjadi seorang sarjana adalah saat Allah dengan segala kebesaranya mengizikan untuk menjadi penyiar radio di komunitas Good Reads Indonesia. Satu pengalaman yang tidak terlupakan.

            “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah ke pada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. ” (QS. Huud[11]: 123)

            Maka ku gantungkan segala harapan dan mimpiku dengan keyakinan sepenuhnya kepada Rabb yang Maha Segalanya. Allah menciptakan manusia dengan segala kemapuan yang dapat dikembangkan agar hidupnya lebih berwarna. Menulis dan seni berkomunikasi Allah yang Allah berikan tidak akan pernah aku sia-siakan dalam hidupku.

Hingga saat ini aku masih membangun mimpi yang tiada henti untuk destinasi berikutnya berdiri di benua biru pusat peradaban dunia, karya seni yang indah, dan pendidikan yang maju. Sebagai warga Negara yang ingin membangun tanah ini dengan keyakinan bahwa suatu hari Negara ini akan dihargai dimata dunia. Man Jadda Wa Jadda dengan segala harapan dan cita-cita karena ketika kamu berhenti saat itu mimpimu selesai yaitu ketika Allah memanggil. Karena sejatinya mimpi yang membuat manusia tetap hidup.


Maka kubangun hatiku untuk terus bermimpi dan dengan mimpi itu dimana aku tinggal dan mewujudkannya.Sebuah pengharapan dari rumah mimpi. Semoga Allah mengizinkan. 

0 komentar:

Posting Komentar