Rumah
Mimpi
Satu hal yang membuat
manusia tetap hidup. Dia mimpi. Aku
percaya bahwa dia bukan untuk ditunggu
dalam diam sambil menikmati secangkir kopi di depan teras rumah. Tetapi dia ada
untuk dijemput. Karena keberuntungan dan keberhasilan tidak akan menghampiri
duhai kamu malas.
Oleh
Citra Ashri Maulidina
Siapa yang paling menepati Janjinya selain Allah, Rabb
Yang Maha Indah diatas segala-galanya. Penjelajahanku dalam bingkai unik
kehidupan membuat aku tertarik untuk menulis makna sebuah keajaiban dari segala
usaha yang manusia lakukan. Karena sejatinya manusia tempatnya berusaha dan
Allah adalah penggenggam kehidupan. Keyakinanku pada kebesaran Allah tidak
pernah berhenti. Karena hanya Allah yang Maha Menepati janjiNya.
Lebih dari 2 milyar manusia di dunia
memiliki banyak mimpi dan segala pencapaian. Tetapi satu hal yang membedakan
manusia yang satu dengan yang lainya, diataranya adalah keyakinan pada mimpi
dan usaha mencapainya. Aku selalu percaya bahwa usaha yang baik akan
mendatangkan hasil yang baik. Tentunya atas izin Allah. Maha Suci Allah diatas
segala-galanya.
Ada satu hari dimana saat itu aku
duduk diam dan kemudian air mata ini jatuh dalam sebuah acara inagurasi ketika
Allah mengizinkan menjadi lulusan dengan skripsi terbaik di salah satu kampus
negeri di bilangan Jakarta. Hari dimana aku semakin percaya bahwa siapa yang
bersungguh-sungguh pasti Allah berikan kemudahan. Masih teringat bagaimana
jatuh bangun dalam proses pengerjaan skripsi yang cukup menguras hati, fikiran,
tenaga, bahkan cinta. Bagaimana akhir dari segala pengorbanan itu Allah izinkan
menjadi indah.
Kemudian di kesempatan yang lain dua email masuk
berdampingan ketika aku melihatnya “Selamat kamu berhasil menjadi 12 cerpen
terbaik dan akan dibubukan” selanjutnya “selamat kamu berhasil menjadi 100
penulis yang berpartisipasi dalam hari toeransi sedunia” Kembali teringat dua email sebelumnya yang
menyatakan aku berhasil lolos dalam lomba di dunia tulis-menulis berskala
nasional. Tentunya dalam proses belajar tidak selamanya selalu memenangkan
loma, tetapi dengan segala hasil hati semakin percaya bahwa Janji Allah benar
adanya.
Teringat satu pepatah Arab yang menjadi inspirasiku
ketika di satu waktu berkesempatan
menonoton sebuah film “NEGERI LIMA MENARA” semakin meyakinkan langkah bahwa
manusia berhak menggantungkan segala
mimpi dan harapan sisanya urusan Allah dalam hasil pencapaian.
Selain menulis, aku berusaha mengasah kemampuan
berkomunikasi yang aku miliki. Karena tidaklah Allah menciptakan manusia dengan
sia-sia. Mencoba berdiri di depan umum menjadi seorang Master Ceremony. Baik di jurusan sampai di tingkat Universitas tempat
aku menuntut ilmu juga sampai pada fase tingkat Nasional. Di lain kesempatan
Allah izinkan berdiri membawakan acara wisuda salah kampus swasta di Jakarta.
Di titik akhir perjalanan ku sebelum menjadi seorang sarjana adalah saat Allah
dengan segala kebesaranya mengizikan untuk menjadi penyiar radio di komunitas Good Reads Indonesia. Satu pengalaman
yang tidak terlupakan.
“Dan kepunyaan Allah-lah
apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan
urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah ke pada-Nya. Dan
sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. ” (QS. Huud[11]:
123)
Maka ku gantungkan segala harapan dan mimpiku dengan
keyakinan sepenuhnya kepada Rabb yang Maha Segalanya. Allah menciptakan manusia
dengan segala kemapuan yang dapat dikembangkan agar hidupnya lebih berwarna.
Menulis dan seni berkomunikasi Allah yang Allah berikan tidak akan pernah aku
sia-siakan dalam hidupku.
Hingga saat
ini aku masih membangun mimpi yang tiada henti untuk destinasi berikutnya
berdiri di benua biru pusat peradaban dunia, karya seni yang indah, dan
pendidikan yang maju. Sebagai warga Negara yang ingin membangun tanah ini
dengan keyakinan bahwa suatu hari Negara ini akan dihargai dimata dunia. Man
Jadda Wa Jadda dengan segala harapan dan cita-cita karena ketika kamu berhenti
saat itu mimpimu selesai yaitu ketika Allah memanggil. Karena sejatinya mimpi
yang membuat manusia tetap hidup.
Maka kubangun
hatiku untuk terus bermimpi dan dengan mimpi itu dimana aku tinggal dan
mewujudkannya.Sebuah pengharapan dari rumah mimpi. Semoga Allah mengizinkan.
0 komentar:
Posting Komentar